Memang Harus Punya Agama?

Bali

Pasti semuanya menjawab HARUS! Bagaimana kamu menjalankan ibadah kalo gak punya agama, atheis apa gak punya agama? dst dst..

Tapi jaman dulu agama itu gak ada, orang yang lahir di Jawa akan dibesarkan secara Jawa, dari lahir hingga meninggal dengan cara Jawa, termasuk didalamnya keyakinannya kepada Tuhan, yang tidak dipisahkan dari kebudayaan. Berkeyakinan itu bagian dari kehidupan, bukan entitas lain bernama 'agama'. Agama tidak ada padanan katanya dalam bahasa-bahasa daerah, itu kata asing yang masuk dari barat. Agama adalah padanan kata religion, itu terjemahan dari threskeia (bahasa latin untuk religious conduct or practice).

Agama tidak ada di perjanjian lama. Diin di al quran diterjemahkan sebagai agama, itu kesalahan menurutku. Fairuzabadi dalam kamusnya, Al-Muhieth, mengatakan bahwa arti harfiah “ad-diin” adalah “kekuasaan, kemenangan, kerajaan, kerendahan, kemuliaan, perjalanan, peribadatan, dan paksaan.

Agama adalah kesalaha pahaman manusia yang terbesar.

Baca juga bahasan tentang agama sebelumnya disini

Comments

  1. Saya sependapat dengan Anda, yang paling penting sebetulnya adalah relasi langsung antara manusia sebagai ciptaan dengan Allah penciptanya. Ini adalah relasi yg murni bersifat personal pada diri manusia itu seorang.

    Tapi pada saat manusia hidup bermasyarakat, maka agama menjadi kebutuhan, karena manusia menjalin relasi dengan Allah tidak lagi sendirian tapi bersama dengan manusia lain. Mau tidak mau harus ada aturan yg berlaku bersama untuk mengatur bagaimana manusia mewujudkan imannya kepada Allah tersebut.

    ReplyDelete
  2. Barangkali begitu ya..hanya saja sekarang agama sudah jadi berhala sendiri, orang membela agama mati-matian sampai membunuh orang lain dan lupa bahwa beragama itu seharusnya jalan untuk bertuhan, membuat manusia lebih baik, bukan makin brutal. Orang jaman dulu tidak beragama dan mereka fine-fine aja, tata cara beribadat tentu saja mereka punya.

    ReplyDelete

Post a Comment