Berhitung Pahala Membangun Mesjid

Saya tertarik mengamati kegemaran muslim untuk membangun mesjid.  Kebetulan saya kenal dengan seorang muslim taat yang cukup kaya, dan dia bernazar agar setiap tahun bisa membangun satu mesjid.  Setiap bulan berusaha menyisihkan pendapatannya berpuluh juta untuk membangun mesjid.  Saya cukup kagum dengan tekad beliau.

Dalam hati saya semakin bertanya, ada apa dengan membangun mesjid? Apakah muslim harus punya mesjid banyak sekali? Setiap 100 meter ?  Pasti ada imbalan yang besar sekali dari Allah bagi pembangun mesjid tersebut.  Kegunaan mesjid yang saya tahu untuk shalat berjamaah, pengajian, pernikahan, menshalatkan jenazah.    Konon mesjid adalah rumah Allah.

What does your sleep position reveal about your personality?


Sekolah di depan rumah setiap hari Senin mengumumkan jumlah uang yang terkumpul sumbangan dari murid-murid untuk pembangunan mesjid.  Kelas yang mengumpulkan sumbangan uang terbanyak mendapat aplaus paling meriah.  Sekolah ini hanya berjarak 200 meter dari mesjid di komplek saya yang ukurannya cukup besar.  Setahu saya sekolah ini sudah punya mushala.

Kadang saya berpikir, mengapa muslim tidak menggunakan uang sedekah yang banyak itu untuk hal lain yang lebih bermanfaat untuk sesama?  Kita bisa coba hitung jumlah uang zakat dan sedekah yang bisa di kumpulkan dari masyarakat muslim di Bandung.  Tahun 2012 jumlah penduduk Bandung 2.4 juta orang.  Muslimnya kalau 90 % nya muslim berarti 2.16 jt orang.  Dari 2.16 juta itu dengan pdrb per kapita 15.3 jt (sumber dari sini) /tahun maka kita ambil 30% nya saja ( 648 rb orang) yang mampu berzakat dan bersedekah sebanyak 1 juta rupiah per tahun maka terkumpul uang Rp648 miliar per tahun.

Di Bandung rumah sakit-rumah sakit besar adalah RS bukan Islam, misalnya Borromeus, Advent, Immanuel.  RS Islam yang besar ada di Sukarno Hatta yaitu RS Al Islam.   RS Islam yang lain kecil-kecil dan kurang terkenal.  Sekolah swasta Kristen juga banyak, seperti Santa Angela, Aloysius, Taruna Bakti yang yayasannya Kristen muridnya mayoritas Islam.    Sekolah Islam yang besar-besar dan favorit sekarang mulai banyak juga, mahal-mahal tentunya.  Universitas yang terkenal Universitas Kristen Maranatha, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Advent.  Universitas Islamnya Unisba, Uninus.

Klinik Kristen yang terkenal klinik gigi Elim di Sudirman Bandung.  Operasi katarak gratis di Jakarta ada yang dilakukan oleh Yayasan Kasih Sayang milik keluarga Samtani dari yayasan Prem Prakash Mandal, ada juga oleh Institut Leimena yang bekerja sama dengan RS Cicendo dan RSCM.

Apakah menolong sesama lebih rendah derajatnya daripada membangun mesjid?  Saya melihat sepertinya yayasan-yayasan Islam kurang kreatif dalam mengelola uang sedekah mereka.  Yayasan islam kebanyakan kecil-kecil, tidak menyatu untuk tujuan yang lebih besar dan spesifik demi kebaikan sesama.

Menurutku uang zakat/sedekah selain untuk membangun mesjid dan panti asuhan bisa juga digunakan untuk:
1. Peningkatan kesehatan masyarakat: klinik murah, rumah sakit murah
2. Menolong masyarakat yang menggelandang: program makan siang murah atau rumah singgah.
3. Menolong anak jalanan: rumah singgah, sekolah gratis/beasiswa, makan siang gratis
4. Pendidikan masyarakat: perpustakaan gratis, beasiswa
5. Kesehatan pekerja seks komersial: klinik, pendidikan ketrampilan.
6. Menolong masyarakat yang terpinggirkan: ketrampilan untuk waria, pusat rehabilitasi narkoba, pendampingan napi dll.
7.  safe house untuk perempuan hamil.

Kalau dibandingkan dengan membangun mesjid, memang program-program ini lebih sulit.  Dalam membangun mesjid, setelah mesjid selesai yang dibutuhkan adalah pengelola mesjid, minimal petugas kebersihan.  Sedangkan untuk membangun dan menjalankan klinik, sekolah atau dapur umum dibutuhkan organisasi dan manajemen yang lebih profesional dan pencarian dana yang terus menerus.  Tentu saja ini lebih sulit.

Barangkali membangun mesjid dalam hitung-hitungan donatur nya lebih menguntungkan.  Pasti dijamin dapat kavling di surga, disayang Allah karena membuat rumah untuk Nya, tidak ribet dengan urusan manajemen dan mencari dana terus menerus, tidak perlu berurusan dengan masyarakat miskin yang sakit-sakitan dan bodoh.   Begitu?

Comments

  1. kerana selaras katanya agamawan, selagi orang mengunjung ke masjid selama itu kita akan peroleh pahala dari dalam kubur. jadi langsung membikin masjid terus ngak habis2. hikhik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, modalnya hanya uang, tidak perlu repot2 memikirkan kesejahteraan sesama, dapat istana di surga pahala mengalir terus, siapa yang gak mau? seharusnya ada fatwa kalau menolong sesama itu pahalanya lebih besar daripada membangun mesjid, dijamin komunitas muslim bakal lebih cepat maju

      Delete
  2. mudah2an banyak orang yg sepaham dengan pikiran dan tentunya berpunya

    ReplyDelete
  3. mudah2an banyak orang yg sepaham dengan pikiran dan tentunya berpunya

    ReplyDelete

Post a Comment